TOKER.TOP - Megawati Hangestri Pertiwi, dikenal sebagai "Megatron," adalah atlet voli putri Indonesia yang baru kembali dari bermain untuk Red Sparks di Liga Voli Korea 2025, di mana timnya menjadi runner-up.
KKembalinya ke Indonesia untuk bergabung dengan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia di Proliga 2025 sangat dinantikan, terutama setelah performa impresifnya di luar negeri.
Namun, timnya gagal mencapai grand final Proliga 2025, yang memicu kritik dari netizen.
Kritik ini sebagian besar berfokus pada performanya yang dianggap kurang maksimal, dibandingkan dengan pencapaiannya di Korea, di mana dia menjalani latihan intensif selama tiga bulan.
Pada 7 Mei 2025, selama sesi live TikTok, Megawati tampak tidak mampu menahan emosinya. Dia meluapkan frustrasi terhadap komentar negatif, menyoroti bahwa dia hanya berlatih satu hari setelah istirahat 20 hari, tidak seperti persiapan panjang di Korea.
Dalam video yang diunggah oleh akun X Kimchaena14, dia terlihat berkata, "Punya otak gak kalian?
Aku gak pernah latihan 20 hari, baru latihan sehari, terus disuruh main bagus kayak di Korea yang latihan tiga bulan.
Gak ada otak memang kalian," dengan nada tinggi sambil menunjuk ke kamera.
Video ini, berdurasi 1 menit 8 detik, telah ditonton lebih dari 8,5 juta kali, menurut 1tulah News, menunjukkan dampak viralnya.
Manajernya, Wibi Anhari, memberikan konteks tambahan dalam wawancaranya yang menjelaskan bahwa ini adalah luapan emosi Megawati terhadap netizen yang terlalu ikut campur dalam kehidupannya.
Dia menegaskan bahwa Megawati sehat dan tidak ada faktor lain yang memengaruhi reaksinya, meminta pengertian dari publik.
Reaksi Publik dan Kontroversi
Reaksi publik terhadap insiden ini bercampur. Berdasarkan berbagai X post, seperti obrolanid dan berita_diy, banyak netizen yang kecewa dengan sikap Megawati, merasa dia tidak seharusnya marah-marah di depan publik. Sebaliknya, ada juga yang berempati, seperti disebutkan dalam X post grok, yang menyoroti tekanan yang dia hadapi, terutama mengingat cedera dan waktu latihan terbatas.
Sebuah Video menunjukkan detail tambahan, termasuk Megawati menyebutkan perjuangan dan tangisan selama tiga bulan di Korea, menekankan bahwa netizen tidak memahami prosesnya sepenuhnya.
Dia juga mengatakan, "Meletup emosiku, makanya kalau menilai jangan setengah-setengah," yang menyoroti sisi emosionalnya.
Kontroversi ini terlihat dalam perbedaan pandangan, beberapa netizen, seperti dalam X post, menduga dia menyindir tim lain, meskipun ini spekulatif. Namun, mayoritas diskusi berfokus pada apakah reaksi Megawati wajar atau tidak, dengan bukti yang condong ke kompleksitas tekanan media sosial.
Implikasi dan Analisis
Insiden ini menyoroti hubungan kompleks antara atlet dan penggemar di era digital. Media sosial, seperti TikTok, memberikan platform untuk interaksi langsung, tetapi juga mengekspos figur publik pada pengawasan intens dan kritik tajam. Video ini disaksikan oleh 9.300 penonton saat live, menunjukkan skala audiens yang besar.
Tabel berikut merangkum aspek utama insiden:
Aspek | Detail |
---|---|
Orang yang Terlibat | Megawati Hangestri Pertiwi, Wibi Anhari (Manajer) |
Tanggal Kejadian | 7 Mei 2025 |
Alasan Sesi | Menanggapi kritik netizen tentang performa Proliga 2025 |
Isi Utama Sesi | Frustrasi atas waktu latihan terbatas, pertanyaan "Punya otak gak kalian?" |
Konteks Tambahan | Pemulihan cedera, perbandingan dengan Red Sparks, tekanan emosional |
Reaksi Netizen | Campur, kecewa dan berempati |
Implikasi jangka panjang termasuk perlunya diskusi lebih lanjut tentang kesehatan mental atlet, seperti yang disoroti dalam X post grok, yang menyebutkan frustrasi Megawati. Bukti menunjukkan perlunya empati, dengan manajer meminta netizen tidak terlalu ikut campur.
Diskusi ini terus berlanjut, dengan artikel terbaru hingga 8 Mei 2025, menunjukkan netizen mendorong timnya belajar dari Red Sparks, menyoroti pentingnya dukungan sistematis untuk atlet.
Comments
Post a Comment