
Melesat SAT SET dari Jogja! JNE wujudkan inspirasi tanpa batas, perpustakaan keliling, workshop narasi digital, support UMKM & content competition. (Wikimedia Commons/artosaary)
TOKER.TOP - Di pagi yang syahdu di Yogyakarta, seorang driver JNE melaju pelan membawa paket bukan hanya berisi barang, tetapi juga cerita dan harapan. Di desa kecil sisi DIY, terdengar senyum anak-anak saat sebuah truk roda tiga tiba dengan perpustakaan keliling, JNE Yogyakarta rupanya telah menyumbangkan mobil mini penuh buku cerita untuk Taman Baca sang Petualang.

Melesat SAT SET dari Jogja! JNE wujudkan inspirasi tanpa batas, perpustakaan keliling, workshop narasi digital, support UMKM & content competition. (Wikimedia Commons/artosaary)
Seorang guru mengisahkan, di ujung pekan itu anak-anak menanti dengan mata berbinar. Buku demi buku dibaca bersama, mengaburkan batas dunia mereka.
Gerakan sederhana itulah yang selalu menjadi semangat JNE, sesuai filosofi pendiri H. Soeprapto Soeparno bahwa perusahaan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Semangat berbagi, memberi, dan menyantuni inilah yang mengalir dalam darah JNE di setiap langkahnya, bahkan ketika Ramadan tiba mereka menyalurkan bantuan tunai bagi 10 masjid di se-DIY.
Membuka Pintu Kreativitas Lewat Cerita
JNE tak sekadar antar paket, di kampus UGM Yogyakarta mereka menumbuhkan jiwa kreatif. Puluhan mahasiswa UGM tampak antusias menyimak tips menulis produktif dari Kang Maman Suherman dan Dmaz Brodjonegoro pada Workshop Narasi Era Digital. Ruang kampus mendadak bergetar oleh semangat bercerita.
Baca Juga: Melesat SAT SET, Inspirasi Tanpa Batas dalam Setiap Pengiriman JNE
Di situ, JNE bukan hanya eksistensi logistik, mereka penghubung kebahagiaan bagi generasi muda, sesuai tagline perusahaan. Melalui workshop ini, JNE ingin membekali peserta dengan narasi yang kuat, agar ide dan nilai-nilai lokal Jogja bisa tersebar jauh ke berbagai penjuru.
Malahan, JNE menggelar Content Competition yang tema 2025-nya “Melesat SAT SET, Inspirasi Tanpa Batas”, mengajak semua kreator muda berkarya tanpa sekat ruang dan waktu. Poster kompetisi itu menampilkan pemandangan Jogja dan logo JNE, menggaungkan bahwa inspirasi bisa lahir dari mana saja.
Para pemenang nantinya berkesempatan umrah atau jalan-jalan ke Tanah Suci, inilah bukti nyata JNE mendukung bakat kreatif anak bangsa agar melangkah lebih jauh.
Melarut dalam Semangat Kreatif Lokal
Dari kampus berpindah ke pasar dan usaha kecil di pelosok Jogja. JNE giat “Ngajak Online” UMKM lokal agar mereka terus berkreasi. Acara bertajuk Creativolution yang diadakan di Silol Kopi Jogja mempertemukan pengusaha wanita, influencer, dan pelaku seni tradisional. Adi Subagyo, Kepala Cabang JNE Yogyakarta, berujar bahwa di kota pelajar ini 64% pelaku bisnis adalah wanita.
Kini JNE memberi mereka wadah belajar bisnis digital lewat seminar dan bimbingan. “Kita bisa berkreatif menjadi lebih baik, berevolusi memberi manfaat bagi orang lain,” ujarnya. Panelis GOTOSOVIE dan Kaktus Coffee berbagi kisah perjuangan UMKM Jogja sambil menyesap kopi, peserta belajar cara mengemas cerita produk di media sosial.
Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto, pun menegaskan bahwa JNE lahir dari karya anak bangsa dan berkomitmen mendukung ekosistem kreatif di Indonesia.
Di samping membimbing pelaku usaha, JNE juga mempersiapkan infrastruktur logistik. Kurnia Nugraha (Head of Media Communication JNE) menjelaskan bahwa JNE sebagai perusahaan ekspedisi memberi wadah belajar bagi para UMKM.
“Yogyakarta tidak kekurangan orang kreatif. Harapan kami, teman-teman UMKM dapat insight dari acara ini dan langsung mempraktikkannya untuk produknya,” tuturnya. Tidak hanya itu, JNE meluncurkan aplikasi Roket, layanan pengiriman instan di 62 kota, sebagai inisiatif memanjakan pelanggan dan menggali pasar baru.
Semua ini dilakukan JNE untuk mengukuhkan komitmennya membantu mengembangkan usaha masyarakat DIY hingga ke pelosok. Dengan begitu, setiap kreasi lokal di Jogja bisa “melesat tanpa batas”, menjangkau pelanggan di seluruh Nusantara.
Semangat Berbagi Tanpa Batas
Ketika senja meredup, JNE kembali mengingatkan makna kemanusiaan. Setiap Ramadan tiba, kantor JNE Yogyakarta menyulap momen itu menjadi gerakan sosial. Hasil karya mereka bukan hanya paket kiriman, tapi perhatian tulus, soal Ramadhan 1444 H lalu, JNE memberikan bantuan tunai Rp10 juta ke sepuluh masjid di DIY. Di Masjid-masjid di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul itu, dana tersebut digunakan memperbaiki fasilitas demi kenyamanan jemaah.
“Semoga bantuan ini menunjang kegiatan di bulan suci,” harap Adi Subagyo, menegaskan betapa JNE peduli kepada lingkungan tempat mereka beroperasi. Wakaf semacam ini diterima dengan sukacita oleh pengurus masjid. Salah satunya, takmir Masjid Nurul Huda Dlingo sangat bersyukur karena rencana membeli sound system baru bisa terwujud berkat donasi JNE.
Nilai literasi dan keberagaman juga terjaga lewat langkah sederhana. Kisah Wahyudi, pegiat literasi di Wonogiri (perbatasan Gunung Kidul), mungkin terpisah oleh kabupaten, tetapi inspirasinya sampai ke Jogja, JNE mendukung gerakannya dengan memberikan satu unit perpustakaan keliling dan koleksi buku cerita.
“Kami tak menyangka gerakan kecil kami dilirik JNE yang peduli literasi,” kenangnya. Bayangkan betapa bahagianya anak-anak desa itu; oleh JNE, minat baca mereka makin terbangun.
Cerita-cerita Nusantara kini mengembara dari Jogja ke sudut-sudut pedesaan. Tak urung, tagline “Connecting Happiness” milik JNE pun terasa nyata: setiap paket dan program seperti benih kebahagiaan, tumbuh menjalin hubungan antarmanusia tanpa batas jarak.
Inspirasi Tanpa Batas, Menghubungkan Kebahagiaan
Dari lorong kampus hingga jalanan desa, JNE membuktikan bahwa sekat jarak dan waktu tak menghalangi inspirasi dan kepedulian. Seperti Melesat SAT SET, Inspirasi Tanpa Batas yang digaungkan kompetisi nasionalnya, JNE di Yogyakarta senantiasa mengajak kita untuk terus berkarya dan berbagi. Kita diajak berpikir, jika sesederhana paket kiriman mampu membawa bahagia, bayangkan apa yang bisa dilakukan ide-ide kreatif dan semangat kemanusiaan.
Mari ikut terinspirasi, siapa pun kita, dari Pegunungan Menoreh hingga Pantai Parangtritis, dapat menerapkan nilai itu dalam kehidupan sehari-hari. Bulatkan tekad untuk “melesat” dalam kebaikan. Seperti JNE yang selalu menjalin cerita di setiap perjalanan, semoga kita juga terus menebar kebahagiaan tanpa batas dalam tiap langkah hidup.
Comments
Post a Comment